Kamis, 02 April 2020

MEMBEKAS

Membekas
Oleh: Husni Ahmad Mubarok

Pernah ku merasakan cinta yang tak biasa
Ketika seseorang membutakan mata dengan sebuah rasa
Sehingga diriku luluh oleh katakata mutiara
Yang keluar dari bibir seorang wanita

Tapi...
Kini diapun hilang bagaikan satu titik putih dalam ribuan bola hitam
Akan tetapi Sebuah rasa yang permanen hinggap didalam hati
Yang membuat ku gelisah akan hal ini
Dan akupun bingung untuk melangkahkan kaki

Dasar...
Kau hilang tanpa kabar
Membiarkanku dalam kedunguan
Yang bercampur dengan kecemasan
Hingga aku terpuruk dalam kegelapan


Dasar...
Kau pergi tanpa sebuah salam
Membuatku kesal tak tertahan
Yang bercampur dengan kekhawatiran
Hingga aku hidup dalam kebimbingan



#Janghams
#02042020

BUNG


BUNG
Oleh: Husni Ahmad Mubarok


Bung...
Perjalananmu masih panjang
Untuk menjalani segala lika-liku kehidupan
Baik yang tertutupi oleh kegelapan maupun yang tampak dalam pandangan
Itu semua hanya bumbu dari sebuah perjalanan

Bung...
Kau hadir sebagai tonggak peradaban
Tetap berdiri meski kakimu patah
Asalkan tanganmu masih bisa menggandeng teman yang di sebelah

Bung...
Kau hadir sebagai pelopor keharmonisan
Tetap tersenyum meski hatimu retak
Asalkan kehadiranmu bisa membuat orang tertawa terbahak-bahak

Bung...
Akhiri masa hidupmu dengan sebuah kenangan yang tak terlupakan
Yang membekas dalam sanu bari yang terpatri
Sehingga diri tak bisa berbuat apa-apa lagi selain berbangga hati



#Janghams
#02042020

Jumat, 31 Januari 2020

Hati Menggerutu


Hati Menggerutu

Oleh: Husni Ahmad Mubarok

Zaman terkadang membohongi mana yang seharusnya didekati dan mana yang seharusnya dijauhi

Zaman juga terkadang membutakan mana yang seharusnya kau lakukan dan mana yang seharusnya kau tinggalkan

Disini terjadi sebuah kejanggalan antara kehidupan yang sebenarnya dan kehidupan yang hanya sebuah rekayasa

Sontak kita tercengang mendegar suatu pertanyaan yang tak biasa kita dengar
Ketika seorang pemuda lebih utama menanyakan "Dimana ada kajian?" Di banding menanyakan "Dimana ada keseruan?". 

Apakah kita tidak akan seperti itu?
Apakah kita ada kesempatan untuk berubah?

Tentu dalam hati tersirat sebuah keinginan untuk berubah
Karena diri tak kuasa menahan segala musibah yang membuat kita gelisah
Dengan segala dukungan dan sokongan maka hal itu akan terjadi
Atau hanya dengan ocehan semuanya ditinggal pergi



#31012020
@Janghams

Rabu, 11 Desember 2019

Sahabat Inilah Aku


Sahabat inilah Aku
Oleh: Husni Ahmad Mubarok

Pernah aku mencari sebuah pertemanan yang lekat akan kekeluargaan
Dan tidak memandang tahta apalagi harta
Serta melupakan semua kekurangan dan menggantinya dengan sebuah kelebihan
Dengan begitulah aku merasa nyaman dengan keadaan yang demikian

Sahabat...
Iyaa, itulah kamu yang aku cari selama ini
Dari ujung dunia sampai ujung antariksa
Kamu lah yang ku butuh kan untuk menjalani kehidupan
Karena dengan hadirnya kamu membuatku tahu apa arti dari sebuah perjalanan

Sahabat...
Tetaplah disampingku dengan membawa sejuta candu
Yang bisa membuat aku rindu akan suasana kala itu
Dan janganlah kamu membahas tentang masa lalu yang membuat aku tertunduk malu
Apalagi membuat kita terpisah oleh jarak dan waktu

Sahabat...
Inilah aku, berilah aku nasihat
Jika aku berbuat maksiat serta arahkan biar aku bertaubat
Karena aku bukan seorang malaikat

Sahabat...
Inilah aku, berilah aku senyuman
Jika aku terpuruk dalam masalah kehidupan
Karena aku bukan seorang pahlawan

Sahabat...
Inilah aku, berilah aku sokongan
Jika aku membutuhkan sebuah dukungan sangat ingin memperjuangkan kebenaran
Karena aku bukan panutan

Sahabat...
Jadilah cerita yang Indah dalam hidup
Yang selalu ada walaupun dalam keadaan hidup yang sangat redup
Karena dengan bersatulah kita bisa memahat sebuah kenangan
Yang berlandaskan dalam arti persaudaraan


Garut, 10 November 2019

Kamis, 19 September 2019

Gila Jabatan


Gila Jabatan

Dulu kau orang yang bijaksana
Tak pernah memandang bulu apalagi tahta
Dulu kau orang yang agamis
Tak pernah memiliki sifat egois apalagi apatis

Tapi . . .

Itu semua hanya sementara
Itu semua hanya formalitas semata
Yang kau inginkan hanya jadi penguasa
Bukan jadi orang yang berguna
Ketika kau menjadi penguasa

Kau menginjak-nginjak orang di luar sana
Ketika kau mempunyai jabatan tinggi
Kau melakukan hal yang keji hingga lupa diri

Ingatlah . . .

Jabatan hanya titipan
Akhlak adalah kebiasaan
Ketika kau menyalahgunakan Jabatan
Maka bersiaplah menerima sebuah ancaman

Kamis, 11 April 2019

Sajakku Tentangmu


Kepada dirimu, pemilik hati yang beku
Tersirat rasa hendak menyapa
Namun takut akan balasanmu
Yang terasa menggelegar bak membelah dunia

Aku selalu bertanya kepada hatiku
Apa kepada diriku saja kau bersikap dingin?
Atau sekadar ingin menghindar?
Apa sapaku terlalu mengganggu?
Atau mungkin kau terlalu takut jatuh cinta padaku?

Ah, tidak!
Tidak seperti itu
Seharusnya aku menyadarkan diri dari mimpi semu ini
Aku begitu takut kehilangan dirimu ... Tapi hati telah telanjur sakit ...

Kadang diri ini merasa iri
Kau bersamanya, sedangkan padaku tak peduli
Aku biarkan perasaanku, tetap menyukaimu
Tanpa sadar, betapa kurangnya aku

Sungguh aku rasa kelu
Perasaan ini membuatku bisu
Cukup, aku tak mampu
Tak mampu menahan rasa yang menggerogoti hati
Menjadi candu yang tak akan lepas dari penjara rindu

Terkurung dan sulit untuk berlari
Hingga mendesak ke lubuk hati
Tapi semua percuma 
Karena realitanya dia acuh

Jadi, kuputuskan untuk mereduksi rasa hati
Menjauh darinya walau hati terasa perih
Dan kuumumkan, kututup kisahnya pada hari ini
Dan memilih menjadi seorang masokis
Terima kasih atas perjuanganku yang tak pernah kau lihat

Aku ingin mencintaimu lebih dalam, tapi tak ingin hati ini jatuh terlalu dalam
Hanya karena sebuah perasaan konyol ini yang begitu menyiksa
Hingga ke relung kalbu



12 November 2018
#KomunitasPenulisNusantara21

Minggu, 17 Maret 2019

Trauma KDRT



Ada seorang pemuda yang bernama Mubarok, dia seorang yang baik hati dan mempunyai masa lalu yang cukup kelam pada masa itu. Ketika itu terdengar suara menjerit di salah satu rumah yang di huni oleh suami istri bernama Ahmad dan Surti, mubarok pun mendekati rumah tersebut dan mendengar keluar kata,
  "Stoppp.... Stoppp..." Jeritan seorang Surti di dalam rumah.
   "Waah bahaya nih apa yang Ahmad lakukan terhadap istri nya" sahut Mubarok sambil mendekati pintu rumah.
     Dan Mubarok pun mengendap-endap menuju ke dalam rumah,
   "Biasanya ini KDRT nih karna saya dulu juga banyak yang kaya gini nih" kata Mubarok begitu yakin bahwa itu KDRT.
   Dan ketika Mubarok sudah mulai mendekat semakin keras suaranya itu,
  "Mas Ahmad stopp......" Teriak Surti begitu kencang nya dari ruang TV.

    Dan Mubarok pun berlari menuju pusat suara itu, tapi Ahmad kaget,
    "Hah ko kamu lagi nonton TV sih Surti?? Mana suami mu" tanya Mubarok.

    "Tuuh suami ku lagi beneran sinyal TV" jawab Surti sambil nunjuk ke atap rumah.
    "Wahh kirain aku kamu terkena KDRT, soalnya dulu tetangga aku banyak yang aku perkogi sedang melakukan KDRT" lanjut Mubarok.
    "Kamu ini ya ngga lah masa suami saya tegaskan melakukan hal itu, tidak semuanya teriak-teriak itu timbul karena ada hal yang berbahaya" jawab Surti.
    Dan Mubarok pun keluar rumah mereka dengan rasa malu yang begitu tinggi, karena sering tetangga nya dulu di perlakukan begitu oleh suaminya.
    Maka berpikir lah positif dalam hal apapun dan berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan hal-hal yang akan di lakukan sebelum terlambat.



Garut, 24 Oktober 2018